Sabtu, 08 Oktober 2016

Hanya ada kita #19

"Wah gila rey , kamar lu aja lebih gede dari apartment kita di california" kata antony saat keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya , "itu kan apartment hasil nyewa pake duit gue sendiri , kalo ini rumah kan punya kakek gue" jawabku sambil mengganti-ganti saluran tv di kamarku. Aku memang cucu dari salah satu orang berada di jakarta , aku selalu hidup berkecukupan dari waktu kecil dulu, tapi aku mencoba untuk hidup mandiri dan tak bergantung pada kekayaan kakekku.

"Rey , masa pake mobil yang itu , pake yang orange ini dong" kata antony sambil menunjuk ke arah mobil lamborghini ku yang terpakir di pojokan garasi , "bawel lu" kataku tersenyum sambil masuk ke mobil cr-v ku , "buruan , gue tinggal nih" lanjutku.

"Si adel sempet cerita ke gue , katanya awalnya lu ga mau ikut reunian , kenapa rey?" Tanya antony saat aku sedang makan siang bersamanya, "bukannya gue ga mau , tapi gue males , kalo bisa dihindari yang lebih bagus" jawabku sambil tetap menyantap makananku , "mangnya kenapa si?" Tanya antony lagi , "biasa cerita lama" jawabku simple , "kirana?" , "engga penting si , cuma males aja" jawabku berusaha menghindar.

Hari itu aku menghabiskan waktu mengajak antony berkeliling jakarta , tapi hari itu pikiranku di penuhi dengan kekwatiran "bagaimana dengan besok?".

#bersambung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar