Minggu, 23 Oktober 2016

Hanya ada kita #26

Malam itu aku pergi jalan-jalan mencari udara segar bersama simon, "rey, lu mau kopi ga? Lumayan kan anget-anget" kata simon saat melihat sebuah kedai kopi di pinggiran jalan, "boleh"- "ok bentar" kata simon sambil meninggalkanku ke kedai kopi itu, saat itu suana jalanan sedang sepi, tak banyak orang disana, hingga keheningan jalan itu dibuyarkan dengan suara perempuan berteriak sambil mengejar seorang pria yang sedang berlari membawa sebuah tas perempuan, aku tak mengerti apa yang dikatakan perempuan itu, tapi instingku mengatakan jika pria itu adalah copet, pria itu berlari kearahku dan semakin dekat, pria itu berteriak ke arahku, tapi aku tak mengerti apa yang ia katakan, mengikuti instingku sambil mengumpulkan keberanian, ku tabrak pria itu hingga jatuh ke pinggir jalan dan mengambil tas yang ia bawa, pria itu bangkit dan langsung berlari kabur, ku biarkan ia kabur karna ku pikir aku sudah mendapatkan tasnya, "lu gapapa?" Tanyaku kepada perempuan itu, "eh, sorry sorry" kataku ketika baru teringat ini di jepang, "lu orang indo juga?" Tanya perempuan itu terkejut, mendengar itu aku hanya diam tak tahu harus ngomong apa, "thank you ya, gue audrey" kata perempuan itu sambil mengajakku bersalaman, "rey" jawabku sambil menjabat tangannya.

"Tuh cewe siapa rey?" Tanya simon dengan 2 gelas kopi di tangannya, "bukan siapa-siapa, gue cuma abis tolongin dia doang" kataku sambil mengambil salah satu gelas kopi dari tangan simon.

Malam itu aku diajak jalan-jalan keliling osaka sama simon, dia cukup baik padaku, mungkin karna akhirnya dia ada teman dari indonesia. Aku tak pernah menyangka aku bisa berada di disini, awalnya bermain bola cuma iseng-iseng saja bagiku, tapi kini aku sedang mengejar mimpi masa kecilku.

#bersambung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar