Djakarta, 21 february 2020.
Setahun silam telah berlalu, semenjak hari dimana aku tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan kirana. Waktu itu Indonesia gagal juara Piala Asia 2019, kami pulang dengan tangan kosong, tapi setidaknya kami pernah berusaha. Kontrak ku dengan IronOsaka juga sudah habis, jadi tak ada alasan bagiku untuk kembali ke osaka, tapi aku masi menjaga hubungan dengan teman-temanku disana, simon sekarang mendapat posisi di tim inti, pamela telah baikan dengan mantan pacarnya di german dulu dan sekarang mereka tinggal di german. Gaby sekarang juga udah stay for good di jakarta. Sedangkan teman lamaku, antony, sekarang dia yang jadi managerku, alasan simplenya, dia engga bisa jauh-jauh dariku.
"Sekarang kita mau kemana rey?" Tanya antony, "gue mau coba Liga Inggris" jawabku dengan percaya diri, "emangnya lu mau masuk tim mana?" Tanya antony lagi, "manchester united".
Karna dalam suatu hubungan, itu bukan masalah seberapa lama kita udah bareng, ato seberapa banyak kita saling tahu tentang pasangan kita, tapi seberapa besar rasa percaya kita, rasa nyaman kita kepada dia, walaupun kita baru bersama dia selama sehari.
Yang terpenting bukan seberapa sering kita ketemu, ato kita yang selalu tahu kabar masing-masing, karna yang terpenting adalah, kita tahu hati ini punya siapa.
Jarak yang sempat ngebuat gue takut memulai hubungan lagi, jarak yang sempet ngebuat hidup gue gelap, hidup gue cuma terfokus pada satu tujuan untuk ngelupain kirana. Sampai satu titik, dimana gue sadar kalo dari bermil-mil jarak yang ada pada hubungan kita, kita cuma perlu ngeliat 2 orang, dan kita hanya perlu ngeliatnya dari satu perspektif, perspektif kita, dan disana Hanya ada kita.
"Lu sampe kapan mau hidup pindah-pindah terus rey, jakarta- california - surabaya- california lagi- terus osaka, sekarang machester, abis itu mau kemana lagi? Sampe kapan? Cobala tetapin pilihanlu, mulai hidup baru" kata antony mencoba untuk menasehatiku. "Engga sekarang ton, tapi nanti, nanti tunggu gue udah bisa ngelupain kirana, eh sorry salah, nanti tunggu gue udah bisa ngerelain kirana".
Siang itu, aku berdiri di depan makam tempat kirana beristirahat, "tepat 8 tahun yang lalu ulang tahunmu pertama kali bersamaku,...." aku mulai meneteskan airmata, tak sanggup melanjutnya kata-kataku, ku taruh serangkaian bunga di atas makam kirana, ku hapus airmataku, "selamat ulang tahun kirana".
#TAMAT.