Senin, 14 November 2016

Hanya ada kita #48

"Udah engga usah sedih gitu" kata pamela dari balik layar ipadku, "siapa yang sedih ah, ngaco aja lu" jawabku berusaha mengelak, "sok-sok bilang engga lu, kek gue baru kenal lu aja si" , "lagian kan masi ada pertandingan selanjutnya, masi ada kemungkinan buat lolos kok" lanjut pamela yang terus berusaha menghiburku. Pamela memang orang cukup mudah mengerti seseorang, apa lagi aku yang sudah sering menghabiskan waktu bersamanya.

"Eh rey, tebak de, besok gue bakal ngapain?" Kata pamela dengan senyum-senyum, "ngapain? Boker pagi-pagi?" Jawabku bercanda kepadanya, "ihhh gitu kan lu mah", "emang besok ada apaan?" Tanyaku lagi sambil tertawa kecil, "besok gue udah mulai kerja di kantor baru" jawab pamela dengan tersenyum bahagia, "seriusan? Kerja dimana? Di toilet umum stasiun underground?" - "REYYYYY!!!!", malam itu aku bercanda panjang lebar dengan pamela yang sedang senang karna ia sudah keterima kerja di kantor barunya.

"Cewe baru lu rey?" Tanya ernest yang dari tadi memperhatikan aku seru sendiri saat video call, "bukan, temen gue yang sama-sama tinggal di osaka" jawabku sambil masih mengutak-ngatik ipadku, "besok abis latihan ada pertandingan jepang lawan lebanon, mau ikut nonton ga?" Tanya ernest lagi, "gue keknya engga de" jawabku tanpa pikir panjang, "alright, gue tahu lu pasti mau latihan lagi kan" , "eh btw adel masi kerja di GoldenIvory?" tanyaku ke ernest, "kangen lu sama dia?" Jawab ernest bercanda, "semenjak lu balik ke amrik, dia udah engga kerja lagi, katanya si dia dapet tawaran kerja di inggris, cuma gue ga tau kerja apaan" lanjut ernest lagi, "inggris?" - "iya inggris".

#bersambung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar