Selasa, 20 September 2016

Hanya ada kita #10

"Jangan lupa hari ini meeting sama sponsor jam 3 sore" WhatsApp dari adel saat aku sedang sarapan pagi , "ok" balasku singkat. Hari itu aku berencana untuk lari pagi , kebetulan ada sebuah taman kota di dekat apartmentku.

"Rey" sebuah suara wanita memanggilku dari belakang saat aku sedang lari pagi , "ini rey Djakarta Old High kan?" Tanya wanita itu saat aku membalikan badanku , "siapa ya?" Tanyaku bingung sambil melepas headsetku , aku benar-benar tak tahu siapa wanita ini. "Lu lupa sama gue? Evelyn , kita sekelas dulu" jelas wanita itu yang sama sekali tak memberikan gambaran di kepalaku , "evelyn?" Tanyaku dengan wajah yang masih bingung, "bentar" kata wanita itu sambil mengeluarkan handphonenya. "OHHHH ya ampun evelyn yang itu" aku baru sadar ketika evelyn menunjukan foto saat SMA dari handphonenya , "lu ngapain di surabaya?" Tanya evelyn lagi , "gue lagi ada kerjaan aja disini , kalo lu?" Tanyaku balik , "surabaya kan emang kampung halaman gue" , "eh gue boleh minta contact lu , biar kita bisa ngobrol-ngobrol lagi" lanjut evelyn , "boleh" jawabku sembari memberikan nomor WhatsAppku.

Evelyn dulu adalah bendahara di kelasku saat aku tingkat terakhir di Djakarta Old High, dulu aku tak begitu dekat dengan dia , dulu kita hanya sebatas teman sekelas.

"Rey ada dimana? Udah di tungguin sama sponsor" WhatsApp adel , "otw del , sorry macet" balasku saat sedang terjebak macet. "Sorry semuanya saya telat" kataku ketika baru sampai di tempat meeting dengan sponsor, "silahkan duduk rey" kata salah satu pria dari sponsor itu. "Kenapa bisa telat si rey?" Tanya adel saat aku baru selesai menandatangani sponsor, "sorry-sorry tadi gue ga tau kalo jalanan disitu sering macet".

Malam itu aku sedang nonton pertandingan bola derby manchester , lalu tiba-tiba sebuah notif WhatsApp masuk ke handphone ku, "rey ini gue evelyn".

#bersambung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar