Senin, 26 September 2016

Hanya ada kita #12

Bandung, 20 febuary 2012

Aku hanya bisa menatap pada kegelapan malam dari dalam jendela mobilku, perjalanan malam yang cukup panjang.

"Lu udah sampe mana?" WhatsApp gaby , "masi di tol" balasku singkat , "besok lu udah di hotel?" , "besok gue taro barang-barangnya di hotel lu" lanjut WhatsApp gaby , "ok , thank you gab" jawabku masi sambil memegang kendali setir.

**

*Rey , tolong rey , rey , kamu mau pergi kemana rey , rey jangan tinggalin aku , REY!!*

"Rey bangun rey , pesawat kita udah sampe" ernest yang duduk di seblahku membangunkanku dari tidurku , "kita udah di solo" lanjut ernest sambil mengambil barang-barangnya , "kenapa lu rey?" Tanya danil yang duduk di depan kami , "engga, engga apa-apa , adel mana?" Tanyaku yang baru tersadar dari mimpi burukku lagi , "adel di belakang de tadi keknya" kata angga menimpali sambil tetap bersiap-siap turun dari pesawat.

Hari itu kami pergi ke solo untuk pertandingan tandang sepakbola melawan "Dinamic Solo" di kandang mereka.

"Rey , kamu kenapa?" Tanya adel saat aku sedang menunggu bagasiku , "engga kok gapapa" jawabku cuek sambil memakai tutupan kepala hoodieku , "temenin cari makan dulu yuk" kataku lanjut sambil mengangkat koperku.

"Kamu kenapa? Lagi ada masalah ya? Kok dari tadi kamu diem terus gitu?" Tanya adel di bus perjalanan menuju hotel , "nih di makan dulu burger kamu" lanjut adel karna aku hanya diem aja tak menanggapi , "engga kok , engga ada apa-apa, cuma cape doang" kataku sambil mengambil burger yang diberikan adel lalu memakannya.

Aku tak tahu mengapa , tapi akhir-akhir ini bayangan kirana selalu menghampiri malamku.

#bersambung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar