Senin, 26 September 2016

Hanya ada kita #13

*bus para pemain Golden Ivory sudah memasuki kawasan lapangan Dinamic Solo , para pemain mulai turun dari bus , di sambut hangat oleh para fans dan juga wartawan*

*rey , bagaimana persiapan anda untuk pertandingan hari ini?*
*rey minta tanda tangannya rey*
*rey minta foto rey*

"ayu semuanya ngumpul" kata om johanes saat kami semua sedang bersiap-siap , "ernest kamu main lebih ke belakang , bantu yang defend , banyakin main bola-bola umpan dari samping , defend yang rapih" lanjut om johanes menerangkan. "Rey , cetak gol" kata om johanes menepuk pundakku saat aku sedang berjalan keluar dari ruang ganti.

*para pemain sudah memasuki lapangan , rey disana sodara-sodara , pemain yang menjadi sorotan pada pertandingan hari ini*

*nomor 10 dinamic solo menguasai bola , mengoper ke nomor 18 disana , umpan kedalam , ernest memotong bola , umpan jauh kepada nomor 26 , rey disana , rey mendapatkan bola dengan sangat cantik , dipressing , ohhh lagi-lagi rey melakukan gocekan yang sangat cantik , berlari kedalam , oper ke danil , di oper balik, one two , rey berlari , masi rey , masi rey , gocekan lagi dari rey , masi rey , lagi lagi menggocek , kosong disana ,tendang dan...*

*rey , kamu kenapa ninggalin aku rey?*

*OHHH sayang sekali meleset sodara-sodara , tendangan dari rey masi membentur tiang gawang*

*free kick , rey yang akan mengambilnya , rey menendang , ohhh sedikit meleset sodara-sodara , hampir saja rey mencetak gol*

*operan terobosan dari ernest , rey berlari kosong disana , rey menandang , dan...ohhh masi bisa di tepis oleh sang kiper*

*prittt*
*peluit turun minum sudah di bunyikan , belum ada gol dari kedua tim*

"Coach aku di tuker aja" kataku kepada om johanes saat memasuki ruang ganti , "rey lu kenapa rey?" Tanya ernest menghampiriku , "gue lagi ga fokus, gue di ganti aja" kataku sambil membuka jerseyku. "Rey come on rey , masi ada 45 menit lagi" kata danil menimpali , "mau 45 menit kek , 100 menit kek , gue tetep ga bakal bisa cetak gol" jawabku dengan nada yang sedikit frustasi. Jawabanku yang membuat semua rekan satu tim terdiam.

"Semuanya keluar , tinggalin saya berdua sama rey" kata om johanes, semua orangpun keluar dari ruangan itu , menyisahkan aku dan om johanes. "Rey , kamu kenapa?" Kata om johanes duduk di sebelahku , "kamu pasti ngebawa masalah kamu kedalam lapangan kan?" Lanjut om johanes dengan aku yang masi terdiam , "sebelum ada kamu di tim ini , kemenangan itu hal yang sulit buat di gapai , ernest , danil , kemampuan mereka itu engga sama kayak kamu, kamu satu-satunya harapan tim ini buat bisa ngangkat piala , tapi sekarang kamu malah kek gini , yang ngebuat tim ini hilang harapan di pertandingan kali ini" lanjut om johanes lagi. "Tapi coach , aku tuh bener-bener engga bisa cetak gol , berapa kali aku di depan gawang dan jadi ga masuk ,  aku lagi ga fokus" jawabku berusaha mengelak , "tapi setidaknya kamu bisa sampai depan gawang kan? Dimana pemain-pemain lain engga bisa?" Jawab om johanes yang membuatku terdiam , "permainan kamu emang lagi engga sebagus biasanya , tapi tetep permainan kamu lebih bagus dari mereka rey , kamu tetep satu-satunya harapan tim ini rey" , "kamu merenung dulu disini , 5 menit lagi coach tunggu di luar" lanjut om johanes sambil menepuk pundakku lalu pergi keluar dari ruang ganti.

Saat itu aku hanya duduk sendiri di dalam ruang ganti , merenung sendiri , berusaha menepis bayang-bayang kirana yang selalu muncul di dalam pikiranku. Kenapa kini kau datang lagi kirana , kenapa sekarang?

#bersambung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar