Rabu, 14 September 2016

Hanya ada kita #5

Surabaya , 20 juli 2015

Pagi itu aku sedang bersiap di apartmentku , lama sekali rasanya tidak pernah latihan bola seperti ini lagi. Senang? Ya , nervous? Mungkin , tapi yang jelas aku sangat semangat dengan hari ini.

"Baik semuanya , hari ini kita kedatangan pemain baru , rey kemari" kata om johanes memperkenalkanku kepada seluruh tim.

"Ayo semuanya , masa segini saja kalian udah cape , gimana mau ngelawan jogja troops minggu depan" teriak om johanes dari pinggir lapangan.

"robbi, itu kosong robbi masuk , ngapain kamu malah lari keluar"
"Ernest , umpan ernest , kamu ngapain ernest, cari teman liat yang kosong"
"Angga kamu ngapain itu gocek-gocek , kamu engga liat si juan kosong disana"
"aduhh danil kamu ngapain nukik ke dalem , itu kamu bisa lari lewat luar , lewat itu tadi harusnya".Ocehan om johanes memenuhi lapangan latihan pada hari itu.

"Rey , asal mana?" Tanya ernest sang kapten tim golden ivory , "jakarta" jawabku sambil membereskan barang-barangku di ruang ganti. Anak-anak tim di sini menerimaku dengan baik , bukan lantaran karna aku adalah keponakan om johanes , mereka semua tak tahu jika aku keponakan om johanes , karna aku memang meminta om johanes untuk merahasiakan hal itu , dan memandang kita semua sama ketika di dalam lapangan.

"Gimana latihan pertama lu?" WhatsApp dari antony di malam hari , "lu kek pacar gue tau gak , selalu nanyain kabar gue malem-malem" jawabku bercanda ke antony, "ya kan mumpung lu masi jomblo , nanti kalo udah ada cewe , gue dijelesin lagi sama cewe lu" balas antony bercanda lagi.

Malam itu aku bercanda-tawa dengan antony melalui WhatsApp , malam itu aku sempat berfikir, mungkin aku tak butuh seorang wanita untuk membuatku tertawa , mungkin aku hanya butuh sepakbola dan seorang sahabat , mungkin aku tak butuh cinta , mungkin aku tak butuh....kirana.

#bersambung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar